Jadi jago komputer dalam 5 menit. Ini bukan sulap seperti "The Master" dan juga bukan sihir, apalagi ilmu hitam yang lain. Bagi para gamer, ini juga bukanlah cara curang (cheat). Lebih mirip dengan semacam walkthrough yang saya persembahkan panduan singkat untuk menjadi seorang profesinal dalam berkomputer.
5 menit adalah waktu yang singkat. Untuk demikian akan ada banyak pengetahuan yang Anda tambah, itu adalah waktu yang benar-benar singkat. Bahkan bisa dibilang tidak mungkin.
Pada kesempatan kali ini, tidak hanya akan berbicara mengenai PC semata. Namun semua hal yang terkait baik secara langsung maupun tidak langsung. Mulai dari VGA, monitor, drive burner, kamera digital, printer dan lain-lain.
Tanpa basa-basi lagi, saya ucapkan selamat membaca. Semoga Anda akan menjadi lebih jago dalam ber-PC setelah membaca ulasan kali ini.
VGA Card dan Monitor Display
Anda memiliki VGA card yang hebat dengan monitor ekstra besar (lebih besar dari 17”). Hanya untuk mendukung hobi Anda ber-game ria bersama PC Anda? Tidak ada yang salah sama sekali dalam hal ini. Tetapi tidakkah Anda ingin lebih mengoptimalkan penggunaan VGA card juga monitor yang Anda miliki? Karena sepengamatan kami, kedua perangkat ini biasanya dapat mendapatkan alokasi yang bahkan dapat mencapai 25% dari total dana yang dikeluarkan untuk pengadaan PC Anda.
Pada kesempatan kami kali ini, kami akan menyebut tampilan PC Anda dengan display. Hal ini dimaksudkan baik untuk monitor CRT, LCD, plasma, TV juga proyektor. Kecuali kami menyebutnya dengan lebih spesifik (misal: monitor LCD, proyektor, dan seterusnya)
01. Mengoptimalkan tampilan pada monitor CRT
Perlu diakui, untuk monitor sebagian besar pengguna komputer di Indonesia masih mengandalkan kehandalan teknologi CRT. Tidak ada yang salah dengan mengandalkan teknologi yang sudah berkembang dalam kurun waktu hampir satu abad sejak ditemukan. Namun untuk membuat Anda lebih betah lagi di depan layar monitor Anda, ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan.
Tentu saja sebaiknya Anda menginstal driver perangkat Anda dengan benar. Untuk mengupdate driver VGA Anda, cukup mengandalkan update driver yang juga tersedia pada PC Media (khususnya untuk VGA dengan chipset nVidia dan Radeon).
Kemudian ada baiknya juga menginstal driver untuk monitor. Tujuannya agar sistem operasi Anda benar-benar mengetahui jenis display monitor yang terpasang.
Windows XP memiliki library driver yang dapat dikatakan cukup lengkap. Namun untuk produk-produk terbaru, Anda tetap terpaksa menginstalasikan driver tambahan dari CD driver yang disertakan, atau download langsung dari website produsen.
Atur resolusi sesuai kebutuhan dan kebiasaan. Anda yang biasa bekerja pada resolusi 800x600 akan merasakan kesulitan untuk membaca tulisan pada resolusi 1600x1200. Begitu juga sebaliknya.
Terakhir, sesuaikan refresh rate agar terasa nyaman di mata. Meskipun ada sedikit perdebatan mengenai angka refresh rate yang ideal (antara 70 ? 75 Hz). Namun saran kami, gunakan refresh rate tidak kurang dari 70 Hz. Ini akan membuat tampilan pada monitor Anda lebih nyaman di mata.
02. Mengoptimalkan tampilan pada LCD
Sambil menunggu kehadiran display plasma untuk penggunaannya pada PC lebih meluas, sebaiknya kita optimalkan dulu penggunaan LCD display yang kita miliki. Berbeda dengan monitor CRT, monitor dengan teknologi LCD memang unggul terutama pada minimnya efek flicker yang sudah tidak dirasakan lagi pada monitor LCD. Meskipun ada kelemahan LCD dibandingkan CRT, terutama pada viewable angle juga tingkat rasio contrast dan brightness yang dapat dihasilkan.
Namun perlu diakui, setting untuk monitor LCD ini sedikit lebih rumit dibandingkan dengan setting monitor CRT. Meskipun kebanyakan monitor LCD menyediakan fungsi auto adjustment yang dapat ditemui pada menunya. Kadang tersedia tombol khusus untuk fungsi ini, beberapa akan ‘memaksa’ Anda sedikit menjelajahi menu yang ada.
Sayangnya dengan mengandalkan fungsi auto adjustment ini, tampilan yang dihasilkan belumlah optimal. Terutama pada gangguan moire yang memang sering terasa dikebanyakan monitor LCD. Beberapa produsen monitor LCD cukup berbaik hati dengan menyertakan sebuah software sederhana untuk mengkalibrasi monitor Anda. Jika hal ini tidak tersedia pada paket penjualan monitor, Anda bisa memanfaatkan aplikasi gratisan seperti PassMark Monitor Test ataupun DisplayMate.
Jalankan tes moire test patern. Atur timming frequency monitor Anda, sampai pola moire yang ada menghilang. Anda juga dapat mengatur tingkat contrast dan brightness sehingga tampilan yang dihasilkan dapat lebih baik.
03. Menghubungkan video card dengan Televisi
Untuk hal yang satu ini sudah cukup banyak yang dapat melayaninya. Bahkan dari seri-seri lama yang keluar tidak lebih dari dua tahun yang lalu sudah dapat melakukannya. Katakanlah, sebuah seri GeForce4 MX dan Radeon 8xxx yang dapat dikatakan sudah cukup uzur pun mampu menampilkan pada dua display sekaligus.
Minimal, sudah dilengkapi dengan sebuah output untuk TV, dalam bentuk sebuah konektor RCA. Sekiranya Anda menginginkan tampilan PC di TV Anda, katakanlah saat menyetel film DVD kesayangan Anda.
Inilah yang perlu Anda lakukan. Dalam keadaan PC dan TV mati, hubungkan keduanya (output VGA ke input TV). Kualitas gambar yang lebih baik bisa Anda dapatkan jika VGA dan TV Anda mendukung koneksi S-video. Gunakan konektor S-video ini jika memungkinkan, jika tidak tersedia, baru alternatif menggunakan RCA digunakan.
Kemudian nyalakan PC Anda, berikutnya PC Anda. Masuk ke Display Properties, pilih tab Settings, kemudian ke tombol Advanced. Berikut ini adalah garis besar contoh setting pada VGA berchipset Radeon dengan TV-out. Kemudian pilih tab Display. Aktifkan output ke TV, dan Abrakadabra, display TV Anda dapat juga terlihat di TV.
Anda sudah dapat menampilkan display PC Anda di TV. Anda mungkin baru menyadari bahwa tampilan di TV tidak senyaman dengan tampilan pada layar monitor Anda. Kecuali Anda memiliki TV yang sudah mendukung teknologi progressive scan ataupun HDTV, hal ini lebih disebabkan terutama dikarenakan refresh rate TV yang berkisar antara 56-60 Hz. Dan Anda tidak dapat dengan mudah mengganti refresh rate pada TV seperti mengganti refresh rate pada monitor Anda.
04. Perluas penampang desktop, pada monitor kedua
Anda merasa display 1600x1200 sudah terlalu sempit bagi Anda? Jika iya, maka ada baiknya Anda mencoba solusi alternatif yang lain, daripada terus berusaha memperbesar resolusi, tapi akibatnya tulisan di layar monitor sudah tidak terlihat. Mungkin sebagian dari Anda akan bertanya-tanya memang buat apa saja? Ini akan dirasakan antara lain bagi Anda yang bekerja dengan spreadsheet, tabel, juga yang berkecimpung pada desain grafis.
Jika Anda memiliki VGA card yang dilengkapi dengan teknologi multiple display (atau dikenal dengan dual view pada chipset nVidia), Anda dapat mencoba hal ini. Lebih baik jika menggunakan display selain TV (monitor ataupun proyektor).
Untuk itu Anda sebaiknya memastikan apakah VGA Anda memungkinkan hal ini. Caranya yang paling mudah dengan melihat ketersediaan konektor. Biasanya selain konektor D-sub (untuk display analog), tersedia konektor display kedua berupa DVI (digital video interface) yang memang lebih ditujukan untuk display digital. Kebanyakan VGA yang memiliki konektor DVI ini juga dilengkapi dengan adapter, sekiranya Anda berniat memanfaatkannya dengan display analog.
Seperti juga saat menghubungkan PC ke TV, sebaiknya baik (kedua monitor) juga PC dalam keadaan mati saat dihubungkan. Kali ini juga adalah contoh setting pada VGA card dengan chipset Radeon 9200. Caranya sangat mudah pilih pada monitor kedua (kotak dengan tulisan angka “2”).
Kemudian isi tanda centang pada pilihan “Extend My Windows desktop onto this monitor”. Kemudian pilih Apply, semudah itulah Anda menampilkan desktop area Windows Anda pada dua monitor. Pada mode clone, monitor kedua hanya akan menampilkan tampilan yang sama dengan monitor pertama. Seperti yang sering Anda lihat pada pameran komputer. Jika Anda memanfaatkan mode extend, baru tampilan desktop Anda diperluas di monitor kedua. Anda akan mendapatkan luas display yang cukup unik, seperti 2048 x 768, atau 1600 x 2400 sesuai dengan kebutuhan Anda.
Sekarang Anda dapat memiliki spreedsheet, gambar ataupun lainnya yang dapat ditampilkan dengan lebih leluasa dengan sebuah monitor tambahan.
Drive Optik
Banyak hal yang dapat dilakukan bersama drive optik Anda. Untuk proses ripping, back up data, burning CD Audio, burning VCD ataupun DVD. Sudah melakukan prose-proses tersebut namun belum puas dengan hasilnya? Atau tertarik melakukannya namun belum tahu caranya? Ikuti segmen drive optik kali ini.
05. Ripping CD Audio
Ripping dari CD Audio untuk sementara ini memang cara terpopuler untuk mendigitalisasi data audio. Meskipun masih ada yang lebih baik lagi, namun sayangnya format yang satu ini belum terlalu populer, yaitu DVD Audio. Jadi untuk sementara kita harus cukup puas dengan proses ripping dari CD Audio.
Anda hanya membutuhkan sebuah drive optik (minimal sebuah CD-ROM drive) yang masih berfungsi. Ditambah sebuah software audio ripping, maka Anda sudah dapat melakukan ripping dari sebuah CD Audio.
Sebuah freeware, yang menurut kami cukup baik adalah Exact Audio Copy. Alternatif lain, seperti Blaze Media Pro memang lebih baik, untuk sebuah kategori software audio ripping. Namun sayangnya software yang disebut terakhir tidak tersedia secara gratis.
Ulasan keduanya dapat Anda temukan pada rubrik software test majalah PC Media edisi 06/2004 yang lalu. Sedangkan step by step untuk cara penggunaan Exact Audio Copy juga dapat Anda baca kembali pada PC Media edisi 05/2004.
Masih banyak cara alternatif lain yang dapat dilakukan. Demikian juga dengan format output yang diinginkan. Saran kami, jika kompatibilitas untuk player yang diutamakan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah buat hasil output audio ripping Anda dalam format MP3. Karena kebanyakan player hanya mendukung khusus format MP3. Meskipun beberapa produk terbaru sudah mendukung format lain, sperti Windows Media Audio (WMA).
Kedua, lakukan audio ripping dengan metoda constant variable rate (CBR). Meskipun dengan variable bit rate (VBR) lebih efisien dalam masalah ukuran file yang dihasilkan, namun akan menurunkan kompatibilitas untuk kebanyakan player terdahulu. Seperti tempo lagu yang terasa berubah, bahkan file yang sama sekali tidak dikenali, dapat terjadi jika menggunakan metoda VBR.
06. Burning CD Audio
Meskipun CD Audio bukanlah format yang paling efisien untuk masalah space yang digunakan jika dibandingkan dengan format MP3 ataupun WMA. Tapi proses membuat CD Audio sendiri, masih sering dilakukan kebanyakan pengguna PC. Ini dilakukan dengan beberapa alasan. Baik untuk membuat sebuah backup CD Audio yang dimiliki, membuat album kompilasi, ataupun untuk alasan lain.
Namun cukup banyak kendala yang sering ditemui dengan CD Audio hasil burning sendiri. Hal ini biasanya dikarenakan keterbatasan kemampuan player. Seperti head unit yang digunakan pada car audio system, CD player dan seterusnya.
Kita sering menjumpai hasil burn yang tidak sempurna. Menyebabkan saat disetel lagu yang dilantunkan seperti penyayi yang sedang cegukan. Atau pun saat mode shuffle diaktifkan, akan membutuhkan waktu yang lama untuk pindah dari satu track lagu ke lagu yang lain.
Biasanya hal ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan player yang digunakan. Terutama masalah kemampuan error corection yang dimiliki masing-masing player. Hal ini akan lebih sangat terasa jika mulai mengakses track terluar (track-track terakhir).
Solusinya sebenarnya cukup mudah. Anda tidak perlu mengganti software burning lain ataupun mengganti drive burner yang Anda miliki. Alternatif tersebut selain mahal juga merepotkan. Belum lagi hasilnya yang belum tentu dapat mengatasi inti permasalahan yang Anda hadapi.
Anda cukup memperlambat kecepatan proses write, khususnya saat membuat CD Audio. Usahakan proses write dilakuan pada kecepatan 4x, jika memungkinkan dengan mode CAV (constant angular velocity). Hal ini dilakukan untuk meminimalisasi error corection yang harus dilakukan player.
Konsekuensinya, Anda terpaksa menunggu lebih lama selama proses write berlangsung. Hasilnya, hasil burn CD Audio Anda akan terbebas dari penyakit cegukan yang sangat mengganggu. Disinilah mungkin arti sebenarnya dari kata mutiara “Kesabaran akan membuahkan hasil”.
07. Back-up CD data multimedia
Hal ini juga sering Anda lakukan. Seiring bertambahnya koleksi gambar jpeg hasil jepretan kamera digital Anda, kumpulan koleksi MP3, WMA dan lain-lain. Namun hal ini jika tidak dilakukan secara baik akan mengalami sedikit kendala. Khususnya jika Anda berniat menampilkan ataupun mendengarkannya dengan player Anda (VCD, DVD player yang juga mendukung format jpeg ataupun MP3 WMA player).
Saran pertama dari kami, hindari memanfaatkan penggunaan multisession pada CD tersebut. Kebanyakan player masih memiliki masalah dengan CD hasil burn dengan multisession. Ada yang tidak dapat dibaca sama sekali, atau hanya dapat menampilkan file yang berada pada session pertama. Ini biasanya terjadi jika Anda berniat memaksimalkan penggunaan space pada CD Anda.
Lebih baik dikumpulkan dulu file yang akan di-CD-kan pada harddisk, sampai pada ukuran yang Anda kehendaki (sebaiknya tidak lebih dari 640MB). Baru kemudian di-burn ke media CD-R.
Kedua, kategorikan file ke dalam folder. Seperti diketahui, navigasi pada menu player tidak akan senyaman dibanding navigasi pada PC. Akan sulit pindah ke file yang berjumlah ratusan, jika diletakkan dalam satu folder. Hal ini dapat diatasi dengan mengelompokannya pada folder. Seperti contoh, untuk file gambar dikategorikan berdasarkan tanggal ataupun even yang berlangsung (Misal: acara sunatan, pernikahan, liburan, dan lain-lain). Untuk lagu MP3 ataupun WMA, bisa dengan mengategorikannya berdasarkan album ataupun nama artis. Jika memungkinkan, buat playlist dan simpan sekaligus pada CD, sekiranya player Anda memungkinkan untuk mengakses playlist.
Sebagai catatan saat tulisan ini dibuat, sudah mulai beredar player yang mampu melakukan decoding file video terkompresi dengan format DivX. Namun berhubung kami belum memiliki pengalaman dengan format ini pada sebuah player, maka Anda terpaksa bersabar untuk tips dan trik seputar DivX untuk player portabel.
08. Membuat CD/DVD dengan DV
Anda memiliki perangkat DV? Seperti handycam DV yang sudah banyak ditemui 1-2 tahun belakangan ini. Dan masih mengandalkan jasa transfer CD/DVD? Atau tidak puas dengan hasil transfer yang Anda dapatkan? Ikuti baik-baik pembahasan ini, dan Anda dapat melakukannya sendiri, sesuai dengan keinginan Anda.
Yang diperlukan tentu saja player DV. Jika Anda menginginkan transfer video, pastikan source yang Anda akan manfaatkan adalah format Digital Hi8 atau MiniDV. Pastikan player yang Anda miliki juga mendukungnya. Ini perlu diperhatikan sekiranya handycam saat rekaman dibuat dan player saat proses convert yang dimanfaatkan berbeda.
Kemudian cari tahu, apakah komputer Anda memiliki ketersedian interface yang dikenal sebagai firewire alias IEEE1394 alias juga iLink. Jika asumsi instalasi driver yang Anda lakukan sempurna, maka hal ini akan terlihat dari Device Manager yang ditunjukan PC Anda. Jika tidak, coba perhatikan BIOS, pada Integrated Peripheral, untuk memastikan bahwa controller yang terintegrasi sudah pada status enable.
Anda benar-benar menginginkan keberadaan interface firewire ini pada sistem Anda? Alternatifnya adalah membeli add-on card untuk interface ini. Dapat berupa add-on card khusus, ataupun terintegrasi dengan video capture ataupun tv tuner.
Jika pada device manager terlihat, namun setelah dicari-cari tidak ketemu, maka yang terjadi adalah hal yang sepele. Anda belum memasang konektor dari motherboard yang biasanya tersedia dalam bentuk pin header dengan bracket konektornya.
Langkah selanjutnya, menginstalasi software capture. Biasanya setiap Handycam yang memiliki fasilitas yang disebut USB Streaming ini, akan dilengkapi dengan software video editing sederhana.
Setelah instalasi dilakukan, langkah selanjutnya jauh lebih mudah. Colok interface firewire baik pada PC maupun handycam Anda. Dan wuzz, PC akan langsung mengenali DV device yang terpasang. Kemudian proses digitalisasi akan menjadi lebih mudah. Kontrol sinkronisasi dapat dilakukan via interface software. Tidak perlu lagi bersusah payah mengatur mixer suara untuk mendapatkan hasil suara terbaik. Dan lagi hasilnya akan lebih baik, ketimbang menggunakan sambungan analog, katakanlah dengan memanfaatkan kemampuan VIVO VGA card Anda ataupun capture analog yang lain.
Windows XP juga menawarkan aplikasi yang bernama Windows Movie Maker. Sayangnya, aplikasi yang satu ini memiliki beberapa keterbatasan. Namun cukup ideal melakukan capture untuk kebutuhan video streaming. Namun cukup banyak juga software video editing yang biasanya tersedia gratis sebagai bundle. Salah satu contohnya adalah CyberLink PowerDirector Pro, yang biasanya dapat Anda temui dalam paket penjualan drive burner, beberapa VGA (biasanya yang dilengkapi VIVO), ataupun capture device lainnya. Aplikasi semacam ini memang sangat mudah digunakan. Meskipun tetap memiliki kemampuan yang terbatas. Namun untuk sekedar mentransfer home video Anda ke VCD ataupun DVD, aplikasi semacam ini sudah cukup memadai.
Kamera Digital
Salah satu perangkat pendukung PC yang memang tenar belakangan ini adalah kamera digital. Dengan berbagai variansi dan harganya yang makin terjangkau, mulai kisaran satu juta rupiah, membuat penggunaannya pun makin meluas. Namun bukan berarti perangkat yang satu ini sudah tidak memiliki kelemahan. Bagaimana cara meminimalkannya?
09. Cara menghilangkan red eye
Para pengguna kamera digital tentu mengetahui hal yang satu ini. Red eye adalah dimana hasil gambar dengan obyek manusia (ataupun mahluk hidup yang lain) terdapat warna merah aneh pada mata (khususnya pada pupil mata), hasil dari pantulan lampu blitz.
Hal ini khususnya terjadi jika memanfaatkan lampu blitz yang terintegrasi dengan kamera. Lampu blitz yang terintegrasi menyebabkan sudut antara datangnya cahaya dari blitz dan cahaya yang ditangkap melalui lensa terlalu kecil dan menghasilkan sebuah pantulan sempurna.
Red eye tidak akan terjadi jika menggunakan lampu blitz tambahan. Meskipun sebuah kamera digital sudah dilengkapi dengan fungsi red eye reduction, namun kadang kurang membantu. Atau kadang penggunanya lupa mengaktifkannya saat pengambilan gambar dilakukan.
Cara kerja yang dimiliki fungsi red eye reduction memang tidak akan menghilangkan fenomena red eye ini secara total. Dengan menyalakan lampu blitz dengan intensitas yang rendah, sesaat sebelum lampu blitz benar-benar menyala, diharapkan mata sang obyek akan terfokus ke sana. Dan hal ini akan membuat pupil mata mengecil. Mengecilnya pupil mata akan memperkecil ruang pantul cahaya. Sehingga red eye hanya terjadi pada sebagian kecil mata, yang diharapkan tidak akan terlalu mencolok.
Jika gambar yang dihasilkan terlanjur menunjukan red eye, ini dapat diatasi. Anda bisa memanfaatkan freeware seperti Analyzer. Cara penggunaannya dapat dilihat pada rubrik "Workshop" PC Media edisi 05/2004 yang lalu. Keuntungannya yang utama adalah hasil foto yang dihasilkan akan benar-benar terbebas dari fenomena red eye.
Namun ada sedikit pengecualian jika Anda sering mengambil foto dengan obyek seorang anak kecil. Biasanya ada kesulitan tersendiri, untuk membuat sang bocah mau memfokuskan matanya ke arah kamera.
Disini fungsi red eye reduction pada kamera digital bisa membantu memecahkan masalah seperti ini. Saat kamera menyalakan lampu kecil sebelum blitz, biasanya sang bocah akan tertarik untuk mencari sumber cahaya. Jadi saat shutter lensa terbuka saat mengambil gambar kamera digital Anda akan mendapatkan perhatian penuh dari obyek yang bersangkutan. Trik ini juga kadang dapat digunakan di kebanyakan orang.
10. Pilih mode kompresi gambar sesuai kebutuhan
Anda yang memiliki kamera digital yang mampu menghasilkan resolusi sampai dengan 5 Megapixel tentu menyadari bahwa gambar yang dihasilkan memiliki ketajaman gambar yang memukau.
Anda bahkan dapat melakukan pembesaran sampai 300% pada monitor, tanpa merasakan penurunan kualitas yang berarti. Namun konsekuensinya, setiap gambar yang dihasilkan akan sangat memakan tempat yang juga relatif besar.
Hal ini juga akan berlanjut ke media penyimpanan yang akan digunakan untuk penyimpanan selanjutnya. Baik itu harddisk ataupun CD jika Anda berencana mengoleksinya. Sebagai ilustrasi, untuk sebuah gambar beresolusi 3 MP akan memakan space yang berkisar pada 700 kB untuk gambar berformat jpeg dengan kompresi fine.
Hal ini tentunya akan sedikit terasa mengganggu. Terutama jika Anda masih mengandalkan flash disk yang disediakan produsen pada paket penjualannya yang memang pas-pasan. Dengan resolusi maksimal, maka biasanya Anda akan mendapatkan kesempatan menyimpan gambar yang jika dianalogikan dengan kamera film 35mm konvensional tidak lebih dengan jumlah gambar pada 1 rol film berisi 36. Lalu bagaimana dengan momen selanjutnya? Tidak seperti kamera dengan film seluloid yang relatif lebih mudah dicari, sebuah flash disk tidak akan dapat ditemukan di sembarang tempat. Apalagi dengan harganya yang mahal.
Cara yang paling ampuh dan tepat guna adalah menyesuaikannya dengan kebutuhan Anda selanjutnya. Jika Anda jarang menggunakan hasil jepretan kamera digital Anda untuk kebutuhan cetak, dan lebih sering untuk sekedar koleksi digital, maka Anda dapat menyesuaikan tingkat resolusinya.
Resolusi 3 MP sudah cukup untuk kebutuhan ‘sehari-hari’. Tingkat resolusi ini juga cukup memadai untuk kebutuhan cetak 3-4R. Resolusi 2 MP akan terasa cukup memadai untuk kebutuhan display via monitor.
Lakukan pengamatan akan kebutuhan Anda ber-kamera digital, dan eksperimen resolusi yang Anda butuhkan. Kemudian tentukan tingakat resolusi dan tingkat kompresi yang Anda inginkan. Tingkat kompresi sedikit banyak berpengaruh dengan waktu yang dibutuhkan kamera digital untuk penulisan ke flash disk. Dengan melakukan ini, Anda dapat menunda kebutuhan flash disk tambahan untuk kamera digital Anda.
11. Tambah memory card
Jika Anda memang sering mencetak hasil jepretan kamera digital, maka menjaga tingkat resolusi yang tinggi dengan tingkat kompresi yang baik memang diperlukan. Jika ini yang terjadi, maka alternatif yang terbaik adalah menambah kapasitas flash disk yang Anda miliki.
Perhatikan jenis slot memori yang tersedia pada kamera digital Anda. Jika kamera digital Anda memungkinkan untuk menerima lebih dari satu macam flash disk, ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan.
Antara lain soal kecepatan transfer. Antara satu jenis flash disk dengan yang lain memiliki perbedaan pada kecepatan transfer (baik read mapun write). Katakanlah antara MMC dan SD yang memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Ini akan berpengaruh baik saat proses penulisan gambar ke flash disk, maupun waktu transfer/download ke PC yang dibutuhkan.
Sebaiknya pilihlah jenis flash disk yang memiliki kecepatan transfer paling baik. Jangan lupa, pastikan kompatibilitas flash disk baru dengan kamera digital Anda. Cara mencobanya langsung perlu diakui merupakan cara yang paling efisien untuk memastikan kompatibilitas flash disk. Jangan sungkan untuk mencobanya dengan kamera digital yang Anda miliki.
12. Mempercepat proses transfer gambar ke PC
Anda memiliki sebuah flash disk yang cukup besar. Katakanlah Anda menggunakan sebuah kamera digital dengan slot compact flash (CF). Karena kebutuhan, Anda memiliki dan menggunakan CF berukuran 256 MB. Sudahkan Anda pernah mencoba mendownload gambar berukuran lebih 200 MB dari kamera digital Anda, mengandalkan interface USB yang ditawarkan kamera digital Anda. Ini akan menjadi suatu penantian yang cukup lama, belum lagi kamera yang harus dalam posisi ‘on’ dan tentu saja akan menguras daya dari batere tersebut.
Untuk Anda yang sering mengalaimi situasi seperti ini, maka kami menyarankan untuk mempertimbangkan alternatif lain. Yang terbaik adalah memanfaatkan sebuah card reader.
Belakangan produk semacam ini sudah mendukung berbagai macam format flash disk. Mulai dari CF (compact flash), MMC (multimedia card), SD (secure digital), XD(Xtreme digital), dan seterusnya. Tidak akan ada masalah untuk format yang sekarang banyak digunakan. Sedangkan interface yang digunakan, kita harus bersyukur dengan tersedianya interface USB2.0 yang mampu menawarkan transfer data maksimal dampai dengan 480 Mbps.
Catatan: masih banyak kamera digital yang belum mampu memiliki kecepatan transfer secepat ini, meskipun sudah memiliki cap USB2.0.
13. Menghemat baterai
Borosnya baterai pada sebuah kamera digital memang bukan rahasia lagi di dunia kamera digital. Apalagi jika dibandingkan konsumsi baterai pada kamera film 35mm konvensional.
Namun, hal ini sebetulnya sangatlah wajar. Mengingat, pertama kamera digital menggunakan sensor image, baik itu CCD maupun CMOS yang memang membutuhkan daya untuk menerjemahkan sinar yang ditangkap dan kemudian menyimpannya pada flash disk. Sedangkan yang kedua, kebanyakan kamera digital menawarkan tampilan baik untuk preview maupun sebagai viewfinder dengan memanfaatkan LCD display.
Untuk hal yang pertama, tidak ada yang dapat diperbuat untuk menghemat baterai. Karena sensor image memang mutlak diperlukan. Sedangkan untuk hal yang kedua, yaitu LCD display dapat lebih dioptimalkan.
Antara lain dengan mengeset autoshutdown ataupun fasilitas lain yang serupa. Baik khusus untuk LCD display ataupun kamera secara keseluruhan. Dapat juga dengan meminimalkan melakukan display preview memanfaatkan LCD display tersebut.
Jika kamera digital Anda dilengkapi EVF (electronic view finder) atau malah merupakan sebuah kamera SLR, Anda malah dapat mematikan sama sekali display ini, dan mengandalkan viewfinder yang tersedia.
Jika viewfinder Anda masih mengalami kesalahan paralaks, sebaiknya memang masih mengandalkan display dari LCD. Coba lakukan penghematan baterai ini, dan perhatikan peningkatan ketahanan baterai kamera digital Anda.
Harddisk
Sebuah PC tanpa harddisk adalah sesuatu yang mustahil. Seiring dengan waktu, menyesuaikan dengan besarnya kebutuhan space yang dibutuhkan, juga dengan makin terjangkaunya harga sebuah harddisk membuat media penyimpanan ini makin dibutuhkan.
Menambahkan harddisk pada PC, sering digunakan untuk solusi penambahan ruang untuk media penyimpanan. Namun beberapa sistem memiliki keterbatasan untuk menerima harddisk baru. Hal ini terutama lebih disebabkan karena keterbatasan yang ada pada motherboard. Apa saja, dan bagaimana cara mengatasinya?
14. Masalah harddisk berukuran besar, pada sistem lama
Batasan harddisk berukuran besar, memang akan berbeda pada beberapa kelompok. Hal ini juga yang terjadi pada sistem Anda. Baik itu dikarenakan keterbatasan BIOS (basic input output system) pada motherboard, ataupun dikarenakan sistem operasi yang digunakan.
Kita sering mendengar masalah seperti ini. Saat pengguna PC memasang harddisk barunya pada sistem lama, hasilnya tidak terdeteksi. Ataupun jika terdeteksi tidak maksimal. Katakanlah harddisk baru berukuran 80 GB, namun hanya terdeteksi 32 GB.
Masalah-masalah tersebut, kebanyakan dapat teratasi dengan mengupdate BIOS motherboard Anda. Untuk hal ini Anda perlu mengacu pada buku manual motherboard yang tersedia. Update BIOS biasanya tersedia pada website produsen motherboard. Jika Anda masih berpikir, bahwa update BIOS motherboard adalah hal yang merepotkan, tidak demikian halnya untuk kebanyakan produk-produk terbaru belakangan ini.
Motherboard keluaran 1-2 tahun belakangan ini kebanyakan sudah dapat melakukan update BIOS dalam lingkungan Windows dengan GUI (graphic user interface), yang tentu saja akan memudahkan proses pelaksanaan update BIOS. Bandingkan dengan proses update BIOS terdahulu yang masih harus dilakukan via DOS murni.
Jika dua alternatif solusi tersebut sama sekali tidak menyelesaikan masalah hanya sedikit solusi alternatif yang tersisa. Anda dapat mencoba mencari PCI add-on controller card. Selain susah dicari, biasanya harga yang ditawarkan cukup mahal. Anda perlu mempertimbangkan untuk membeli sebuah motherboard baru yang tidak terlalu ketinggalan jaman. Bagaimanapun juga, dengan tidak terdeteksinya harddisk dengan sempurna, bahkan dengan melakukan update BIOS merupakan sebuah pertanda baik bahwa motherboard yang Anda miliki sudah ketinggalan jaman.
Keterbasan sistem lama Anda untuk mengenali harddisk juga bisa disebabkan keterbatasan yang dimiliki oleh sistem operasi yang digunakan. Biasanya hal ini akan terasa, jika Anda memanfaatkan harddisk berukuran lebih besar dari 120 GB yang memang mulai banyak tersedia di pasar komputer Indonesia.
Untuk masalah ini, yang diperlukan adalah mem-patch sistem operasi Anda. Untuk Windows 2000, yang diperlukan adalah Service Pack 3 (SP3), sedangkan untuk pengguna Windows XP perlu mengupdate-nya dengan SP1a.
15. Mempartisi harddsik
Inilah langkah selanjutnya yang perlu dilakukan, setelah harddisk dikenali oleh sistem yang Anda miliki. Jika Anda menggunakan sistem operasi Windows 2000 ataupun Windows XP, hal ini sangat mudah digunakan.
Pertama, jangan lupa menggunakan user dengan right administrator. Masuk ke Computer Management, salah satu caranya dengan klik kanan pada My Computer kemudian pilih Manage. Pilih Disk Management. Anda bisa melakukan penambahan partisi dengan mudah, juga lengkap dengan proses format sesuai dengan file system pilihan Anda (khusus untuk FAT atau NTFS)
Jika Anda masih menggunakan sistem operasi Windows 9x, Anda tidak dapat melakukan partisi semudah itu tanpa software tambahan. Paling mudah dan nyaman salah satunya adalah dengan menggunakan PartitionMagic dari PowerQuest. Bahkan dengan menggunakan ini Anda dapat melakukan perubahan partisi, baik ukuran ataupun yang lainnya, tanpa menghilangkan data pada partisi yang bersangkutan. Aplikasi ini juga dapat membuat partisi dengan mudah untuk sistem operasi Linux (seperti ext2, ext3).
16. Menyesuaikan file system sesuai dengan kebutuhan, antara FAT dan NTFS
Untuk contoh berikut ini, kami akan sajikan dengan menggunakan Computer Management, yang tersedia pada Windows 2000 dan XP. Setelah partisi pada harddisk dibuat, Anda perlu menentukan file system yang akan digunakan.
File system FAT (file allocation table) menawarkan kompatibilitas yang baik. Kebanyakan sistem operasi mampu mengakses file system ini tanpa kesulitan. Bahkan dalam lingkungan DOS sekalipun, filesystem ini akan sangat mudah diakses. Itu berita baiknya.
Sayangnya file system ini mempunyai beberapa keterbatasan. Seperti untuk masalah security, user right, ataupun keterbatasan ukuran file maksimal. Untuk FAT32 hanya bisa dilakukan pada sebuah partisi yang tidak lebih besar dari 32 GB (32.768 MB), dengan besar sebuah file maksimal masing-masing adalah 2 GB.
File system NTFS untuk sistem operasi Windows menawarkan fasilitas yang lebih baik. Terutama untuk security, enkripsi, disk quota, pengaturan user right juga efektifitas penggunaan space. Sayangnya NTFS tidak kompatibel dengan sistem operasi Windows 95/98 maupun Me.
Jadi jika Anda memerlukan partisi yang bisa diakses oleh sistem operasi Windows 95/98/Me, sebaiknya Anda memilih file system FAT32. Jika Anda tidak perlu memikirkan kompatibilitas dengan sistem operasi lain, pilihlah NTFS yang memiliki keleluasaan yang jauh lebih baik.
17. Meng-convert partisi menjadi NTFS
Setelah membaca uraian di atas, mungkin akan membuat Anda tertarik untuk memiliki partisi dengan file system NTFS. Apalagi untuk Anda yang sering menggunakan PC untuk mengkonversi digital video. Seringkali kegiatan ini akan membutuhkan file system yang memperbolehkan membuat satu file dalam ukuran yang besar sampai satuan beberapa gigabyte. Ini tentu tidak akan diatasi dengan memanfaatkan file system FAT32.
Anda dapat melakukan proses konversi file system dari FAT32 ke NTFS. Windows 2000 dan XP mampu melakukannya. Meskipun proses ini relatif aman, tapi tidak ada salahnya untuk memback up data-data penting yang ada pada drive partisi yang bersangkutan. Kemudian cukup dengan menjalankan perintah berikut ini:
convert : /fs:ntfs
Kemudian ikuti langkah selanjutnya. Yaitu mengisi nama drive yang akan dikonversi, hal ini untuk konfirmasi, mencegah terjadinya kesalahan. Selanjutnya melakukan proses dismount, supaya partisi dapat dikonversi. Jawab ya, dengan menekan huruf [Y]. Kemudian tinggal menunggu. Waktu yang dibutuhkan tergantung dari ukuran partisi dan besarnya file yang ada pada partisi tersebut.
18. Instalasi dua atau lebih sistem operasi
Jika Anda masih termasuk baru di dunia PC, mungkin Anda perlu menyimak poin yang satu ini. Atau Anda bahkan belum memahami maksudnya? Di sini kami akan memberikan kiat untuk membuat komputer Anda memiliki lebih dari satu sistem operasi. Seperti contoh menggabungkan sistem operasi Windows 98 dengan Windows XP, dan seterusnya.
Yang perlu diperhatikan disini adalah, instal-lah sistem operasi yang lebih lama terdahulu. Baru instalasi sistem operasi yang lebih baru. Misalnya Anda ingin memiliki 3 sistem operasi Windows sekaligus dalam PC Anda, Windows 98, 2000 dan XP.
Pertama-tama install Windows 98 terlebih dahulu, diikuti dengan proses instalasi Windows 2000 baru kemudian Windows XP. Dengan demikian, instaler Windows akan membantu Anda untuk mebuat boot config secara otomatis. Disarankan untuk menginstalasi ketiga sistem operasi tersebut dalam partisi yang berbeda.
Jika Anda ingin menggabungkan sistem operasi Windows dengan Linux, sebaiknya install sistem operasi Windows Anda terlebih dahulu, baru dilanjutkan dengan proses untuk instalasi sitem operasi Linux Anda. Untuk kebutuhan ini jelas dibutuhkan dua partisi yang berbeda. Sebaiknya pisahkan partisi yang akan dibutuhkan Linux Anda. Meskipun beberapa proses instalasi Linux dapat melakukannya untuk Anda, namun hal ini akan banyak mempermudah proses selanjutnya.
Saran kami, letakan LILO bootloader pada MBR (master boot record) harddisk Anda. Ini akan lebih memastikan bootloader dapat berjalan dengan sempurna. Setidaknya jika tidak ada perubahan konfigurasi harddisk pada PC Anda.
19. Memanfaatkan lebih dari 4 drive
Dikarenakan satu dan lain hal, Anda mungkin akan memiliki jumlah drive yang lebih dari 4. Katakanlah dengan 2 drive optik, dan dua harddisk. Kemudian Anda berniat menghubungkan satu harddisk tambahan.
Dahulu, satu-satunya solusi adalah dengan memanfaatkan card controller tambahan. Namun seperti telah disampaikan sebelumnya, harganya relatif mahal dan tidak mudah untuk ditemukan dipasaran.
Beruntunglah sekarang sudah ada konektor SATA untuk harddisk. Ini akan memungkinkan Anda memiliki lebih dari empat drive pada PC Anda. Yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan setting pada BIOS Anda. Setelah itu, Anda dapat mengakses file pada drive kelima Anda dan seterusnya.
Perlu diperhatikan adalah kemampuan power supply yang digunakan. Dengan demikian banyak drive, belum lagi perangkat yang lain akan menguras daya dari power supply Anda. Pastikan Anda memiliki power supply yang memadai (tidak kurang dari 350 Watt) atau Anda akan mengalami sistem yang sangat tidak stabil. Atau bahkan dalam beberapa kasus sama sekali gagal beroperasi.
Untuk menghitung kemampuan PSU (power supply unit) yang Anda butuhkan untuk sistem Anda sebetulnya ada cara yang lebih mudah. Anda dapat mengakses salah satu website produsen PSU di www.pcpowerandcooling.com. Tepatnya pada link http://www.pcpowerandcooling.com/products/power_supplies/selector/index.htm ini. Disini Anda dapat mengira-ngira PSU yang dibutuhkan jika disesuaikan dengan jumlah drive yang Anda miliki, jumlah RAM juga jumlah processor (sekiranya Anda menggunakan lebih dari satu processor).
USB
Universal Serial Bus (USB) perlahan namun pasti menggeser keberadaan konektor serial dan parallel yang sebelumnya ditemui pada kebanyakan PC. Hal ini khususnya dikalangan PC rumahan. Banyak sekali perangkat eksternal yang beralih ke interface ini. Sebut saja mulai dari drive optik eksternal, printer, kamera digital, bahkan keyboard dan mouse pun ada juga yang memanfaatkan interface yang satu ini.
20. Memanfaatkan USB flashdisk sebagai bootable
Dulu kalimat ini sering terdengat dilontarkan ‘tolong pinjam disket bootable donk...’. sekarang seiring dengan makin ditinggalkan media disket yang memang sangat repot, rewel dan menjengkelkan itu, pernyataan tersebut sudah jarang kita dengar.
CD, sering menjadi pengganti yang cukup ideal. Selain kecepatan akses yang jauh lebih cepat dibanding disket, juga tidak mudah terdomplengi virus, karena membutuhkan drive dan software burner untuk dapat menulis data pada sebuah CD. Sekaligus ini yang menjadikannya sedikit lebih sulit untuk dibuat. Selain diperlukan sebuah drive burner, Anda harus memiliki sebuah software burning yang memiliki kemampuan membuat CD Bootable.
Alternatif berikutnya adalah memanfaatkan USB flash disk. Untuk soal proteksi data, beberapa diantaranya memiliki sebuah switch kecil yang memang sudah dapat mengakomodasi permasalah ini.
Untuk bisa melakukan boot dari sebuah perangkat USB, memang perlu diakui tidak dapat dilakukan pada setiap motherboard. Sebetulnya ini adalah masalah pada BIOS yang digunakan. Mengupdate BIOS dengan yang terbaru kadang dapat membuat sistem Anda mampu melakukan proses boot dari USB device.
BIOS
Kali ini adalah masalah BIOS. Banyak yang dapat dilakukan melalui BIOS ini. Kali ini kami akan memberikan sedikit penjelesan singkat. Untuk penjelasan yang lebih lanjut, Anda dapat membaca kembali PC Media edisi 04/2004 yang lalu.
21. Bagi Anda yang benar-benar buta masalah BIOS
Bagaimana cara untuk masuk ke menu BIOS? Kebanyakan sistem memerlukan penekan tombol [del] sesaat proses boot baru dimulai. Namun beberapa sistem memerlukan penekanan tombol/kombinasi tombol yang berbeda. Untuk lebih pastinya, Anda dapat melihatnya pada buku manual yang Anda miliki.
22. Memperhatikan laporan yang diberikan BIOS
Ini adalah yang patut diperhatikan. Melalui POSTnya BIOS dapat memberikan berbagai peringatan. Sebuah sistem yang sehat, harusnya melewatinya tanpa aral melintang yang cukup berarti.
Jika mata Anda kalah cepat dengan peralihan tampilan BIOS tidak usah panik. Cukup tekan tombol [Pause Break], maka proses terhenti. Tekan sembarang kunci untuk melanjutkan proses berikutnya.
Sound Controller
Tiga-empat tahun yang lalu, kita masih akan berusaha untuk menghindari penggunaan sound controller yang disediakan secara onboard. Namun belakangan, kecenderungannya menjadi berubah. Apalagi konon Intel akan meluncurkan sebuah chipset baru yang sudah mendukung teknologi integrated sound controller yang mampu menghasilkan suara 24-bit yang disebut Azalia. Bahkan belakangan ini sebuah motherboard dengan integrated audio controller yang mampu menghasilkan audio 6 channel adalah suatu hal yang biasa.
23. Menentukan sound environment
Dulu fasilitas seperti ini hanya dapat ditemui pada soundcard kelas menengah keatas. Jika Anda adalah penggemar produk SoundBlaster tentu familiar dengan nama SBLive! Inilah produk yang mempopulerkan EAX.
Dan seperti juga sebelumnya, EAX ini menjadi standar baku baku di PC. Dan banyak onchip audio yang sudah ditanamkan dengan fungsi sejenis. Namun bagaimana cara mengaktifkannya?
Dengan asumsi driver dan software utility untuk sound controller sudah terinstalasi dengan benar, inilah yang perlu dilakukan. Masuk ke control panel, dan pilih Sounds Effect Manager. Ini akan melaunch aplikasi AC97 Audio Configuration.
Pilih tab Sound Effect. Pada pilihan Environment (berbentuk pilah combo drop box) pilih environment yang diinginkan. Tersedia antara lain Generic, Room, Concert Hall, Hangar dan lain-lain. Lalu coba dengarkan efek yang dihasilkan. Tidak jelek bukan, untuk sebuah sound controller yang terintegrasi.
24. Memperbaiki kualitas suara
Masih pada tab yang sama, pilih Equalizer. Anda juga dapat memilihnya pada tab Equalizer. Ini dapat memperbaiki kualitas suara output yang dihasilkan. Tidak jelek, Anda dapat menyesuaikan sebanyak + 12 dB dengan pilihan 10 bandwidth frekuensi. Atau tersedia juga beberapa preset yang tersedia secara default. Jika kurang puas, Anda dapat menentukan sendiri sesuai selera, dan menyimpan preset yang Anda inginkan.
Catatan: jika Anda memberikan nilai penguatan yang cukup besar, kadang akan membuat suara yang dihasilkan sedikit pecah. Hal ini disebabkan sound controller memberikan output yang lebih besar daripada yang dapat diterima oleh sistem audio yang Anda miliki.
Printer
Makin murahnya printer membuat sebuah printer khususnya color deskjet menjadi sesuatu yang lumrah ditemukan di banyak PC.
25. Yang sering dilupakan, kalibrasi
Perlu diperhatikan di sini adalah, yang dimaksud kalibrasi di sini hanyalah sebuah kalibrasi sederhana. Kebanyakan printer deskjet (juga beberapa printer laser) memberikan fasilitas ini.
Seperti kalibrasi alignment. Dengan melakukan kalibrasi ini, diharapkan printer Anda dapat menghasilkan garis yang lurus, baik vertikal maupun horisontal. Anda yang sering melakukan cetak-mencetak tabel tentu akan merasakan manfaatnya.
Kalibrasi warna. Ini juga dibutuhkan untuk memastikan printer mencetak warna-warna primer (cyan, magenta, dan yellow) dengan sempurna.
Selain proses kalibrasi, jangan lupa juga untuk melakukan cleaning head. Terutama jika warna atau garis yang dihasilkan tidak sempurna. Ini juga dapat terjadi jika printer tidak digunakan dalam waktu yang relatif cukup lama. Tidak perlu berpikir bahwa proses cleaning head akan menghabiskan tinta. Meskipun ada benarnya namun lebih boros lagi jika hasil cetakan yang dikeluarkan tidak sempurna, dan proses printing harus diulang.
Tambahan
Trik berikut ini akan membebaskan Anda dari sengatan listrik yang menyebalkan. Cukup bermodalkan paku dan kawat.
26. Selamat tinggal listrik nakal!
Beberapa dari Anda tentu pernah mengalami hal ini. Setiap kali bersentuhan dengan casing PC, terasa sengatan listrik. Meskipun dalam intensitas yang relatif kecil namun terasa cukup mengganggu. Apalagi Anda pemilik PC rumahan yang dikelilingi mungkin oleh putera-puteri ataupun keponakan yang masih kecil. Bagi mereka, sengatan listrik itu sudah terasa cukup menyakitkan. Anda bisa memilih solusi dengan menggunakan alas kaki, sehingga tidak terjadi hal-hal tersebut. Tapi hal ini kurang praktis.
Sebetulnya hal ini terjadi disebabkan karena grounding kelistrikan yang kurang sempurna. Bisa secara keseluruhan (jaringan listrik di rumah) ataupun parsial (sambungan antara PC dan AC power outlet). Jika kesalahan yang terjadi hanya parsial, Anda cukup memperbaikinya. Dengan menggunakan sambungan berkemampuan grounding. Jika hal tersebut sudah dilakukan namun hasilnya masih sama saja, bisa mencoba trik sederhana ini. Buatlah unit grounding darurat.
Caranya terbilang mudah. Yang diperlukan adalah sebuah paku beton (kurang lebih 3 cm) dan kabel (panjang kurang lebih 1-2 m). Pemilihan kabel sebaiknya kabel dengan inti tunggal (bukan serabut). Kadang dikenal sebagai kabel jumper. Kabel tidak perlu yang berukuran besar, dikarenakan listrik yang akan dialirkan pun hanya kecil.
Dimulai dengan memasang paku pada tembok. Untuk pemilihan tempat, pilih tempat yang tidak mencolok sehingga tidak mengganggu pemandangan. Disarankan juga untuk makin mendekati lantai. Sisakan paku sekitar 1 cm.
Kemudian lilitkan kedua ujung kabel. Satu pada paku dan ujung yang lain pada PC. Inilah sebabnya dipilih kabel berinti tunggal yang tidak terlalu besar. Untuk menghubungkannya pada PC, jepit kabel ke casing. Caranya lilitkan sedikit kabel ke sekrup casing kemudian kencangkan sekrup casing. Kemudian nyalakan PC. Dan Anda akan terbebas dari sengatan listrik dari PC kesayangan Anda.
Catatan: hal ini diasumsikan dilakukan pada tembok permanen (bukan tembok dari bahan gipsum, triplek, dan sejenisnya) dan casing yang digunakan berbahan metal bukan acrylic.
Dan yang terakhir jangan lakukan hal ini pada komputer kantor hehehehhehe..... Ombay
Thursday, June 25, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Salam kenal, broo...
ReplyDeleteinformasinya bagus!
ReplyDeleteterima kasih sudah berbagi 0_0